Alih Rupa Masjid Agung Taqwa
Dari Masa ke Masa
oleh. Kian_Amboro
Metro sebagai ibu kota dari Kolonisasi Sukadana, tata kotanya menganut pola tata ruang kota tradisional Jawa, yakni Catur Gatra Tunggal, dimana pusat kegiatan keagamaan adalah salah satu elemen terpenting. Hal ini dimanifestasikan oleh keberadaan Masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan itu. Masjid yang dibangun ini nantinya lebih dikenal sebagai Masjid Agung Taqwa Metro. Meski bukan sebagai masjid yang pertama kali berdiri di Metro, namun masjid ini di kemudian hari menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Lampung Tengah pada umumnya, dan Metro pada khususnya.
Karenanya, lokasi Masjid telah disiapkan di pusat Metro sejak awal dibuka tahun 1935-36 dimana ruangnya berbagi dengan alun-alun.Masjid di pusat Metro mulai melaksanakan pembangunannya sejak akhir tahun 1940 dengan segala daya upaya oleh para kolonial yang juga mendapatkan bantuan pendanaan dari Susuhunan Pakubuwono (Solo) dan juga pemerintah kolonial Belanda.
Sampai hari ini, Masjid Agung Taqwa Metro paling tidak berganti rupa sebanyak tiga kali sejak awal dibangun. Dengan segala dinamika perkembangannya, Masjid Agung Taqwa Metro tetap menjalankan peranan pentingnya sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat di Kota Metro.
(di kutip dari Instagram: @kian_amboro)